Sabtu, 12 Oktober 2013

rahasia hati

Cinta Rahasia Mentari saat ini sangat semangat memberikan cahayanya… Semua ikut bersemangat seperti terlihat pada sosok gadis…yang terlihat sumringah menghadapi hari ini. Terdengar nyanyian kecil mengusik kesunyian pagi ini. Senyuman dari bibir mungilnya terus mengalir menghiasi hamparan embun pagi yang masih menetes… Gadis itu berpakaian putih abu-abu..dengan santai ia mengambil sepedeanya yang terparkir dengan rapi di teras depan rumah. Terdengar teriakan bunda yang tercinta… “Latifa…ini bekal kamu..sayang..jangan lupa donk,” ucap bundanya dari dalam rumah sambil berlari keci menuju halaman depan rumah tempat putri yang ia sayangi, telah siap-siap mengayuh sepedanya. Gadis yang bernama Latifa itu menoleh kebelakang, sambil tersenyum.. “Maaf Bunda, Latifa lupa…” sambil tersenyum simpul… “Ya, gak apa-apa, tapi lain kali jangan kamu ulangi lagi ya,,???” pesan bundanya sambil mencubit pipi anak gadisnya itu… Lattifa hanya tersenyum dan mengambil bekal makanan dari tangan bundanya, dan mencium tangan bunda. ASsalamua’alaikum bunda…. Latifa pergi ya…dengan mengayuh sepeda dan melambai tangannya.. ********* Sesampai nya di sekolah, Latifa langsung menuju parkiran untuk parker sepedanya. Sebenarnya bisa saja ia menggunakan sepeda motor atau mobil, tapi karena jarak sekolah dari rumahnya tidak terlalu jauh hanya sekitar 500meter. Maka ia putuskan mengunakan sepeda agar ia bisa sekalian olah raga. Latifa termasuk anak yang cukup manis, cantik juga smart. Namun ia tidak seperti anak seusianya yang sibuk dengan hal-hal negative juga memamerkan harta orang tua mereka. Latifa adalah sosok gadis yang peduli dengan lingkungan sekelilingnya. Saat ia tengah melangkahkan kaki terdengar suara yang sangat ia kenal dari belakangnya. “Latifa, kamu masih setia sama sepeda mu ya..??? apa kamu gak bosan ya..??. ganti gaya donk..??” ucap gadis tersebut dengan sedikit semangat. Ia adalah temannya dari kecil.. ia bernama Villa. Ia tinggal agak jauh dari sekolah jadi mereka jarang berangkat bersama. Mendengar ucapan sahabat karibnya, latifa Cuma tersenyum simpul sambil terus melangkah ke gedung tempat kelasnya berada. Sesampainya dikelas ia langsung duduk di kursinya sambil mengeluarkan bekal yang ia bawa dari rumah. Beberapa waktu kemudian, terdengar…lah suara bel tanda pelajaran akan dimulai. Saat ia meletakkan bekal makanan di laci mejanya, ia tersentuh sebuah kotak. Ia ambil dan dipandangi kotak tersebut yang terbungkus kertas kado warna pink, yang berpita warna pink, juga etangkai bunga ros merah dan sebuah surat..yang tak disertai nama pemiliknya. Disaat Latifa mencoba menerka siapa gerangan pengirim ini semua, guru sosiologi telah masuk.Dengan cepat ia memasukkan kembali kotak tersebut kedalam lacinya. Sepanjang pelajaran sosiologi pikiran Latifa tak tenang ia masih kepikiran siapa pengirim kado tersebut. Sesaat bel tanda istrihat, Latifa segera mengintip kado merah jambu tersebut, namun ia tak berani membuka. Maka ia langsung memasukkan kado tersebut kedalam tas. Setelah latifa selesai makan malam bersama keluarganya, ia langsung menuju kamarnya, ia sudah tak sabar untuk membuka apa isi kado berwarna pink.tersebut. Dengan tergesa-gesa ia membuka kado tersebut. Ternyata berisi sebuah jam berbentuk hati… Membuat latifa tidak mengerti apa maksud hadiah ini, lalu ia membuka surat yang juga bersampul pink tersebut.. Dear…. Mungkin didalam pikiran dan hatimu terdapat banyak pertanyaan untukku.. Siapa diriku dan maksud kado ini… Tapi maaf ku tak bisa mengatakan siapa diriku.. Tapi ku Cuma bisa mengatakan maksud dari sebuah kado ini.. Bahwa diriku selalu mengingat mu.. Mu tak perlu tau siapa diriku.. Dirimu juga tak perlu takut.. Ku takkan menganggu dirimu.. Karena itu bukan diriku.. Tapi satu pintaku.. Biarkan diriku selalu memperhatikan setiap gerak-gerik dirimu..dari kejauhan hingga dirimu tak bisa menemukanku.. Diriku adalah seorang insan..yang menyimpan satu asa kepadamu.. Tapi tak punya keberanian untuk mengatakannya.. Karena diriku adalah cinta diam-diam. Jangan khawatir suatu saat diriku kan menunjukkan siapa diriku kepadamu.. Bila memang Sang Pencipta mempertemukan kita, Tapi bila tidak..biar ini berlalu bagai debu yang diterbangankan angin.. Satu yang harus mu tau.. Tolong jaga kado ini yang berupa sebuah jam Sebagai lambang perasaan ini yang terus berdetak untuk mu….!!!!!!!! Hingga akhirnya ia tidak mampu lagi berdetak.. Karena bila Allah berkenan diriku akan mengambilnya… Jadi… Selamat tinggal dan selamat datang dalam hatiku… Semoga kita bisa bertemu lagi… Seseorang dari jauh… ******* Tiga tahun telah berlalu..kini Latifa telah jadi sosok yang sangat manis..dewasa dan mandiri. Ia kini telah beranjak menjadi gadis dewasa yang siap memikul sebuah tangung jawab sebagai generasi penerus bangsa.. Terlihat Latifa keluar dari mobil bersama keluarganya. Hari ini adalah hari wisudanya latifa dan berhak bergelar Sarjana pemerintahan. Ia sangat cantik dengan balutan kebaya warna kream sepadan dengan hijab yang menutup kepalanya. Ia nampak anggun bagai putrid raja yang baru keluar dari istrananya. Dengan penuh senyuman ia melangkah keruangan tempat acara wisuda berlangsung. Namun tanpa sengaja ia menabrak seseorang pria. Pria itu Cuma tersenyum sambil mngucap kata maaf dengan sangat lembut.. Dan dibalas dengan senyuman lembut, namun ada yang lain dirasakan oleh Latifa, tapi ia tak tau apa itu… Namun tiba-tiba datang ibunya dan ayahnya memanggil untuk segera duduk. Karena acaranya akan dimulai, hingga ia tidak menyadari pria itu berlalu, sambil tersenyum penuh arti… Kini telah berlalu sekian waktu. Hingga latifa melupakan pertemuan yang sebenarnya adalah takdir hidupnya… Namun kini saat Latifa melangkah ke kantornya..tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang tak lain adalah pria yang beberapa waktu lalu ia tabrak. Dan baru lah kini mata keduanya beradu, seakan waktu berhenti..hanya tatapan mata penuh arti… cukup lama mereka saling memandang..hingga terdengar sebuah deringan HP didalam tas Latifa. “Maaf ya, saya tadi terburu-buru..” Ucap Latifa dengan sopan. “Tidak kok, saya yang salah terlalu sibuk melihat Handphone, hingga tak melihat jalan, “ dengan sopan..” ucap laki-laki itu.. “ oh ya udah kita sama buru-buru,” ucap Latifa kembali sambil meraih Hpnya yang etrus mejerit untuk segera diangkat… “ ya, tunggu sebentar saya masih dibawah…” sambil beranjak pergi, tidak lupa ia tersenyum ramah kepada pria tadi. Itulah pertemuan mereka untuk kesekian kalinya. Tetap saja Latifa belum menyadari bahwa semua ini adalah sebuah jalan untuk cintanya.. Kini terlihat pria tersebut memandang ke sebuah sudut restaurant yang hanya berisi sekian manusia. Ya pria itu memandangi Latifa yang sedang asyik bercengkrama dengan teman-temannya, hingga ia tak menyadari pandangan pria tersebut. Kini sosok pria itu mengambil sebuah kertas kecil.. lalu ia menulis sesuatu, dengan segera ia memanggil pramusaji restaurant untuk menyampaikannya pada Latifa.. Tidak berapa lama catatan kecil itu telah sampai ke tangan Latifa, Kini latifa membacanya dengan penuh rasa penasaran, begitu juga teman-temannya. Catatan kecil itu berisi.. “KUASA ALLAH TELAH MENUNJUKKAN KEPADA KITA BAHWA KITA BERTEMU KEMBALI, KINI KU AKAN MENGAMBIL KEMBALI BARANG YG TELAH KUTITIPKAN KEPADAMU” Setelah membaca tulisan itu berubah lah air muka Latifa dengan sangat drastis. Kini ia diantara percaya atau tidak, dan penuh rasa penasaran, sambil memandang keseluruh arah restaurant namun ia tak menemukan sosok yang ia cari… Kini Latifa Cuma mampu diam dan tak tau berbuat apa-apa. Hingga teman-temanya semakin penasaran.. “Hai latifa, pa maksud surat itu..?? ucap Tia dengan nada sedikit berteriak.. “ia, jangan diam donk, jelasin kepada kami,,” ucap Villa dengan antusias.. Yang ditanyai hanya diam dan membisu.. Tanpa memperduiikan kedua temannya ia beranjak keluar dari restaurant tersebut karena ia tak sabar menuju rumahnya… Kini temannya hanya bisa benggong saat Latifa telah menghilang dalam keindahan cahaya lampu kota ini. ***** Sesampainya dirumah, latifa langsung menuju kamarnya. Dan menbongkar sebuah kotak kecil yang berisi sebuah barang dan sebuah surat. Kini ia bandingkan dengan catatan kecil yang ia terima barusan. Terlihat tulisannya sama persis.. Dan …meneteslah air matanya dengan tanpa ia duga.. Kini ia tak mampu lagi ia ucapkan apa yang ia rasakan… Setelah tiga tahun berlalu kini janji sosok pengrim surat itu telah terbukti, ternyata ia kini telah muncul kembali…. Ada perasaan rindu, gembira, senang, juga sedih serta rasa marah dan penolakan terhadap apa yang terjadi barusan.. Ternyata ini adalah sebuah kenyataan yang biasanya tercipta hanya dalam sebuah novel… Hati Latifa terasa hangat, jantung nya berdegup-degup dengan cepat..seperti ia telah menemukan cinta dan sosok insan yang ia rindukan selama ini.. Kini makin deras lah airmata tumpah dari matanya. Badannya terasa lemas, tak mampu bergerak.. Tak terasa hampir 30 menit berlalu, Latifa tidak juga beranjak. Ia masih tak percaya ini adalah kenyataan… Namun dalam kepalanya ia kini telah bertumpuk pertanyaan yang harus ia jawab, tapi ia tak tau jawabannya apa..?? Karena ia masih binggung… ******** Kini pagi telah menjelang datang, dengan semangat ia beranjak dari tempat tidurnya, setelah semalaman ia berpikir langkah apa yang perbuat. Latifa segera masuk kekamar mandi. Dan berapa lama ia kini telah berganti pakian dengan cepat. Dengan setelan warna kream. Dan dilengakapi hijab warna senada.. Latifa beranjak keluar dari kamar dan menuju ke meja makan. Dengan cepat ia makan nasi goreng buatan bundanya.. dan langsung menuju ke parker menuju mobilnya, namun ia tak lupa ,mencuim tangan ibu dan ayahnya. 30 menit kemudian ia telah berada di restaurant kemaren. Dengan cermat ia memandangi sekelilingnya mencari sosok yang ia cari. Satu jam, daua jam hingga tiga jam berlalu. Sosok yang ia nanti. Kini telah menghabiskan 5 gelas juice tomat. Disaat akhir kesabarannya, datanglah sepucuk surat.. “ Latifa, ternyata begitu dalam rasa penasaran dirumu, kepadaku…, baiklah mari kita ketemu besok siang saat istrahat makan siank di meja yang sama..” Deggg…. Latifa merasakan seluruh tubuhnya rontok sekita, namun ia tak sempat menanggis. Ia langsung memanggil pramusaji dan memboking satu meja yang di sepakati untuk besok. Malam sudah selarut ini, tapi tak juga Latifa memejamkan matanya. Ia seakan tak sabar menunggu pagi. Kini ia pandangi jam yang telah ia pajang kembali. Bunyi detak jarum jam ini kini yang mendominasi ruangan tersebut. Pandangan dan pikiran Latifa telah pergi jauh entah kemana…hingga waktu menunjukkan waktu tepat jam 12 malam. Barulah ia bisa tidur…karena terlalu capek… Datang lah waktu yang ditunggu telah tiba. Tepat jam 12 siank. Latifa menunggu sesosok pria yang belum pernah ia temui selama beberapa tahun ini. 15 menit berlalu…… 30 menit berlalu.. Dan tepat jam 13.00 ada sebuah bunga dan kotak kecil yang sampai di meja yang Latifa sedang duduk dengan cemas, yang dibawakan oleh salah satu pramusaji.. Dengan cepat Latifa membuka bungkusan kotak itu. Terlihat puluhan lembar foto tentang dirinya.. Deggg… jantung Latifa berdegup keras…seakan tak percaya… Dan Latifa berdiri, sambil memandang kesemua arah…mencari sosok yang ia cari. Sudah puas Latifa mencari tapi tak juga ia temukan.. Hingga kini ia rasakan putus asa.. Dan jatuh lah air matanya… Sedangkan disudut ruangan terlihat satu pandangan yang sangat lekat, namun raut wajah pria itu berubah saat ia melihat sebuah butir air mata jatuh dari mata gadis yang ia kagumi selama ini… Dengan cepat ia bangkit dan bergerak kearah Latifa yang masih asyik menangis dengan semakin terisak.. Latifa tidak menyadari kehadiran sosok pria itu. Hingga sosok itu berdiri tepat didepannya.. Dan “Maaf dengan sangat…tolong jangan kamu biarkan airmata itu jatuh.. Karena itu akan melukai diriku..” Ucap sosok itu dengan sopan dan lembut.. Namun tidak bagi Latifa Ini bagaikan petir yang menyambar dan sekita itu juga airmatanya berhenti.. Latifa langsung mendongakkan kepalanya kearah suara tersebut.. Dan.. Mereka kini beradu mata.. Latifa memandang lekat-lekat sosok pria tersebut dari ujung rambut hingga ujung kuku Ia seakan menyelidik, benarkah dia yang selama ini ia cari.. Wajah pria tersebut terlihat teduh, ramah dan berwibawa… Tak terlihat muka seorang penipu… Namun tiba-tiba air mata Latifa jatuh lagi..dan semakin deras hingga terisak-isak.. Membuat pria itu semakin merasa bersalah dan pucat… Ia mencoba menghapaus air mata Latifa, namun ia urungkan.. Hingga ia hanya mematung, menunggu Latifa puas mengeluarkan air matanya Cukup lama Latifa menanggis… Namun pria itu tak bergerak walau satu inci Mungkin ia larut dalam kesedihan yang Latifa rasakan… ….. Lalu…setelah sekian lama….. “ Duduklah..” ucap latifa dengan terbata-bata.. “ Tolong jelaskan…dari awal hingga akhir..” sambung Latifa dengan sedikit membentak… Pria itu hanya mematung dan dengan perlahan ia mulai mengambil nafas…. Kemudian… Ia mulai menjelaskan.. Diriku adalah kakak kelas mu… Diriku bernama Yogi Pamungkas.. Saat kamu masuk sekolah SMA, ku kelas tiga.. Dan kita tak pernah bersua… Hingga tepat 1 minggu kamu akan ujian UN, karna ku baru pulang liburan… Ku beranikan memberikan sebuah jam dinding, bunga ros dan sepucuk surat.. Namun karna takut reaksi kamu, ku tak pernah mencoba bertemu dgn mu.. Ku pasrahkan semua ma Allah Swt..bila kita ada jodoh pasti kita bertemu.. Ternyata… Kita bertemu kembali saat wisuda dirimu.. Dan terakhir tanpa sengaja kita bertabrakan saat depan gedung . Semua harapan yang selama ini ku kubur..’ Ternyata harus..kembali mencair.. Maaf bila membuat kamu tak berkenan,,,,merasa dipermainkan… Tapi bila itu memang kenyataan na… Aku mohon maaf dengan sangat…. Latifa mendengar penjelasan sosok pria tersebut, semakin lemah,,,lunglai… Seakan tak percaya…. Dan juga mencoba memungkiri bahwa dia baik-baik saja… Tapi didalam hati latifa.. Ia selama ini menunggu sosok pria yang telah ada didepan matanya.. Ada perasaan yang entah apa yang selama ia simpan dan miliki untuk seseorang yang tepat berada didepanya… Namun apakah ini mungkin…?????? Kini Latifa tetap diam… Begitu…juga pria tersebut…. Mereka hanya terdiam… Tak tau berkata apa… Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing…. Mencerna apa yang sebenarnya terjadi…. ****** Kini Latifa terlihat termenung sendiri dikamar memikirkan kembali….ucapan sosok pria itu…. Ia mencoba mencerna setiap ucapan kata perkata… Sungguh bercampur aduk… Hatinya makin gelisah dan gundah… Bathin nya berontak… Tak terasa jam telah…menunjukkan jam 12 malam Ia sadar ia belum sholat isya’… Maka ia mengambil wudhu dan segera shoalat isyak… Diakhir sholat ia berdoa dengan berlinangan air mata.. Ia mengadu kepada allah semua yang ia rasakan.. Hingga bergetar semua tubuhnya.. Kini latifa sudah sedikit tenang, mungkin kecapean menanggis maka ia terlihat sangat mengantuk… Ia kemudian tertidur dengan mukena masih ia pakai… Terdengar lah azan Shubuh… Dengan sedikit terkejut ia terbangun…dari tidurnya sambil berbegegas kekamar mandi..dan mandi juga sholat.. Kini ia sudah tau apa jawaban atas setiap kalimat yang ia dengadr dari sosok pria yang bernama Yogi…. Dengan semangat ia melangkah keruangan makan untuk sarafan pagi. Walau masih terlihat matanya yang bengkak karna menangis hampir semalaman… ****** Kini terlihat latifa memandang hamparan pasir dipantai yang diiringi angin berhembus mencoba menerbangkan jilbabnya… Ia memandang semua yang terhampar didepan dengan pikiran yang menerawang jauh… Menunggu setiap detik yang berlalu dikala senja… Ia mencoba mengambil butiran pasir lalu mengengamnya…seakan ia berusaha berbicara pada seonggok pasir tersebut… Disaat pikirannya merawang jauh.. Terlihat dari belakang sesosok pria yang melangkah dengan perlahan, yang memandang kearah punggung Latifa dengan cemas dan perasaan rindu yang berkepanjangan…yang lum tercurah..pada sang belahan jiwa… “assalamuaalaikum..wr.wb..” “maaf lama…tadi da pekerjaan yang harus saya selesaikan dulu” dengan nada yang perlahan..dan teratur.. Mendengar suara yang Latifa tunggu, dengan segera ia membalikkan tubuhnya… “Waalaikum salam..wr.wb..” “ tidak apa-apa saya sengaja datang lebih awal…untuk menenangkan diri.” Sambut latifa dengan lembut.. Mendengar ucapan gadis yang ia puja.. Seakan mendapat siraman diatas hati yanmg kering dan gersang..hingga bunga yang hampir layu itu segar kembali.. Lalu Latifa melanjutkan ucapannya.. “ Latifa sudah bisa menerima semua ini walau terkesan sangat sulit.. Mungkin ini kuasa Allah memberikan kisah ini pada diriku… Kini yang hanya mampu Latifa katakan “ tolong berikan waktu..biarkan waktu yang berjalan…dan menentukannya” sambil pandangan yang terus memandang langit senja dan deburan ombak… “ mungkin ini yang terbaik…” lanjutnya… Mendengar penjelasan dari Latifa ada perasaan lega dan bimbang.. Menafsirkan setiap ucapan dari bibir Latifa… Tapi mungkin ini yang terbaik.. Biar lah waktu yang memberikan jawabannya.. “Baik lah….kalau begitu, karna pertemuan kita ini juga karna waktu yang menjawab setelah sekian lama terkubur…” Ini adalah rahasia disebalik waktu dan ketentuan Allah Swt. Tapi satu pintaku.. Jangan pernah kamu menghindar dan menutup terhadap kehadiran diriku didekat..mu..!!!! Latifa tidak menjawabnya tapi ia hanya memandang kearah Yogi dengan sebuah pandangan penuh makna.. Kemudian Latifa menuju ketempat sepatu dan tas ia letakkan… “ Kamu gak pulang udah mau magrib tu..????ucap Latifa dengan pelan tapi pasti.. Yogi yang sedari tadi hanya benggong terkejut dan langsung mengikuti..Latifa dari belakang.. ******* Kini setelah berlalu sekian bulan.. Kini hubungan Latifa dan Yogi ibarat Air yang mengalir.. Semua telah cair, yang hanya ada tawa bahagia dan penuh cahaya kebahagian.. Itulah rahasia yang secara perlahan mulai terungkap….Terlihat Latifa sedang asyik duduk di kafe favorit nya bersama teman-temannya.. Terdengar suara tawa yang renyah, sambil bercanda gurau dan menceritakan kisah selama satu minggu…ini. Ya…. Malam ini malam minggu yang seperi biasa dilalui dengan acara kumpul bareng frends… Namun kecerian itu terusik oleh sebuah suara deringan HP dari salah satu diantara mereka.. Dan itu milik Latifa.. Dan terdengarlah suara Yogi..” boleh saya kesana..??? sambil melambaikn tangan dari salah satu sudut kafe.. Rupanya Yogi ada dikafe yang sama… Latifa sedikit salah tingkah dan namapak girang dengan perlahan ia berucap..” ya silahkan gak ngangu kok…” Dan terlihat lah sosok pria yang tampan, tinggi dan berkharisma melangkah dengan percaya diri.. Dengan membawa seikat mawar merah yang sangat banyak.. Hingga hampir menutupi wajahnya yang ganteng tersebut… Membuat latifa terkejut…dan binggung sejak kapan ia memegang bunga tersebut.. Dan dalam sekejab…Yogi telah tepat berada didepan…Latifa… “Assalamuaalaikum wr.wb..wahai bidadariku…” “ ini sedikit hadiah untuk mu…sebagai perwakilan perasaan ku…” ucap Yogi dengan mantap.. Mendengar perkataan Yogi, Latifa hanya diam tak mampu berkata-kata.. Hingga dengan tak sabar temannya yang sedari tadi diam menyikut pinggang latifa, membuat Latifa terkejut.. Waalaikum salam..Wr..wb.. sambil mengambil seikat bunga Ros… Terdengar lah tepukan tangan..dari pengunjung Kafe… Membuat latifa semakin terpukau…dan binggung… Suasana kafe…semakin terkesan romantic dengan iringan lagu… Dan tiba-tiba Yogi berlutut tepat menghadap Latifa dengan mengengam sebuah cincin… Tiba-tiba semua orang terdiam dan menunggu reaksi..selanjutnya.. “ maukah kamu menjadi penghuni hatiku….dan menjadi suri di istanaku,,???? Latifa cuma terdiam….seakan terpercaya…????? Kini air matanya seakan tumpah tak mampu terhalang lagi Tubuhnya gemetaran ada aura yang berbeda pada diriinya.. Tubuhnya terasa panas… Keringat dingin keluar…. Latifa Cuma memandang kesekeliling kafe… Semua mata tertuju padanya… Dan Latifa menemukan sekumpulan manusai yang ia kenal… Itu kan….????? Mengapa mereka ada disini jga…..??? Cukup lama Latifa terdiam…membisu Hingga tanpa ia sadari ada seseorang yang menepuk pundaknya dengan perlahan… Dan berkata dengan lembut… “Anakku….kenapa diam, lebih baik kamu katakan…kasihan…dia…????” ucap ibunya… Dan dengan cepat Latifa memandang sosok laki-laki yang masih berlutut didepannya… Dan bergantian memandang kesekelilingnya termasuk kepada kedua orang tuanya…. Dengan sebuah tarikan nafas Latifa mulai bersuara..”Mengapa harus Latifa…???.” “Apakah ini tak salah..???...ia bertanya pada Yogi… Dan Yogi hanya tersenyum dan mengangguk….kemudian.. “Semua ini adalah peraasaan ku…yang tulus padamu…setelah sekian lama..???. jadi tolong katakan apa jawabannya..sungguh ku tak bisa menunggu lagi…!!!” dengan nada memohon…sambil menatap tajam pada Latifa… Latifa hanya terdiam…dan merasakan hatinya juga makin bergejolak… Lalu dengan sekali tarikan nafas yang semakin berat…diiringi linangan airmata..Latifa memulai membuka mulut.. ”ya… ni penantian yang panjang…utk kita berdua setelah perjalanan yang panjang dan penuh rahasia…, “ “baik lah,,,sesuai dengan permohonanmu…maka kan ku jawab,,,,dengan sebuah kerelaan hati…untuk mengisi istana mu dengan cinta..” ucap latifa dengann lirih… Mendengar ucapan Latifa, Yogi seakan tak percaya… Tapi terdengar tepukan tangan dan ucapan syukur.. Terlihat Latifa langsung memeluk bundanya… Dengan masih posisi berlutut Yogi menunggu Latifa puas berpelukan dengan kedua orang tuanya. Kemudian Yogi mengeluarkan cincin yang telah ia persiapkan dan langsung memasukkan ke salah satu jari tangan Latifa… Latifa menerima dengan penuh kegembiraan Latifa merasakan seakan apa yang menjadi bebannya telah mencair. Semua yang menganjal dan pertanyaan selama ini telah ada jawabannya Kini ia tahu apa yang selama ini ia cari… Ya…dia adalah pria didepannya Yang memberikan cerita cinta rahasia padanya Yang membuatnya mengakui bahwa ia mencintainya…. Tapi ada yang harus ia tanyakan dulu..pada teman-teman, ortunya dan juga Yogi.. Apakah ini rencana mereka..??? Langsung ia menatap wajah Yogi lalu bertanya.. “Kamu yang merencanakan ini semua kan..>?? Dengan senyuman ia berkata…” ia, tapi teman-teman kamu juga kedua orang tua kita…???” Dengan terkejut latifa berteriak..” apa,,???” bertambah merah lah muka Latifa karna Cuma dia yang tak tau rencana ini…..!!!! Semuanya tertawa renyah….tanda kebahagian…telah mulai tercipta… The end….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar